Tidak sedikit orang menyangka, dengan memperbanyak amalan ibadah yang tidak
dengan dasar-dasar ilmu itu, maka semakin dekat kepada Allah...
Perlu diketahui bahwa, dengan banyaknya amal yang kita lakukan belum tentu amal itu baik di sisi Allah subhanahu wata'alâ !
Allah subhanahu wata'ala telah mengingatkan, bukanlah Allah menyebutkan banyaknya amalan, akan tetapi Allah subhanahu wata'ata menyebutkan siapakah diantara kita yang paling baik amalnya !
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ}
_"Yang menjadikan mati dan hidup"._ (Al-Mulk: 2)
Maksudnya adalah ; bahwa Allah-lah yang menciptakan makhluk dari tiada menjadi ada untuk menguji mereka, siapakah di antara mereka yang *PALING BAIK* amal perbuatannya.
Sebagaimana Allah tegaskan dalam ayat berikutnya ;
{لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا}
_"supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya"._ (Al-Mulk: 2)
Yakni yang terbaik amalnya.
Allah subhanahu wata 'ala tidak mengungkapkannya dengan kalimat lebih banyak amalnya. TETAPI YANG TERBAIK AMALNYA !
Di dalam ayat yang lain Allah subhanahu wata'ala berfirman :
{لِيَبْلُوكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا}
_"Agar Dia menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalnya"._ (Hud: 7)
Dalam ayat yang mulia ini tidak disebutkan *paling banyak amalnya,* melainkan *paling baik amalnya.*
Dan tiadalah amal itu baik kecuali jika dilakukan dengan dasar ikhlas karena Allah Subhanahu wata'ala dan sesuai dengan Sunnah (tuntunan) Nabi shalallahu alaihi wasallam.
Apabila sesuatu amal kehilangan salah satu dari kedua syarat tersebut, maka amal itu batil dan gugur (tidak ada pahalanya).
Jadi, syarat diterimanya amal ibadah ada dua ;
● Ikhlash &
● Mutâba'ah, Mengikuti dan harus sesuai dengan sunnah Rasulullahu shallallahu alaihi wasallam.
🚦 Sedikit sesuai sunnah lebih baik & berkah daripada banyak tapi di atas bid'ah
📝 Muhammad Rifqi
Senin 14 Sya'ban 1439 H/ 30 April 2018 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar