Selasa, 09 Januari 2018

Dan janganlah kalian mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk


وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا
_"Dan janganlah kalian mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk"._[ QS. al Isrá : 32]

Allah subhanahu wata'ala melarang hamba-hamba-Nya berbuat zina, begitu pula mende­katinya dan melakukan hal-hal yang mendorong dan menyebabkan terjadi­nya perzinaan.

Kemudian Allah subhanahu wata'ala menerangkan bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan yang keji lagi jalan yang sangat buruk !

{وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً}

_"Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji"._ [Al-Isra: 32]

Yakni dosa yang sangat besar.

{وَسَاءَ سَبِيلا}
_"Dan suatu jalan buruk"._ [Al-Isra: 32]

Maka perbuatan zina merupakan hal yang paling buruk.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، حَدَّثَنَا سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ: إِنَّ فَتًى شَابًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا. فَأَقْبَلَ الْقَوْمُ عَلَيْهِ فَزَجَرُوهُ، وَقَالُوا: مًهْ مَهْ. فَقَالَ: "ادْنُهْ". فَدَنَا مِنْهُ قَرِيبًا فَقَالَ اجْلِسْ". فَجَلَسَ، قَالَ: "أَتُحِبُّهُ لِأُمِّكَ؟ " قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ". قَالَ: "أَفَتُحِبُّهُ لِابْنَتِكَ"؟ قَالَ: لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ"، قَالَ: "أَتُحِبُّهُ لِأُخْتِكَ"؟ قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ"، قَالَ: "أَفَتُحِبُّهُ لِعَمَّتِكَ"؟ قَالَ: لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِعَمَّاتِهِمْ" قَالَ: "أَفَتُحِبُّهُ لِخَالَتِكَ"؟ قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِخَالَاتِهِمْ" قَالَ: فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ: "اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ" قَالَ: فَلَمْ يَكُنْ بَعْدَ ذَلِكَ الْفَتَى يَلْتَفِتُ إِلَى شَيْءٍ

al Imam Ahmad rahimahullahu ta'ala mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazîd ibnu Hárun, telah menceritakan kepada kami Jarîr, telah menceritakan kepada kami Salîm ibnu Ámir, dari Abu Umámah mengatakan : bahwa pernah ada seorang pemuda datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu pemuda itu bertanya, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berbuat zina." Maka kaum yang hadir memusatkan pandangan mereka ke arah pemuda itu dan menghardiknya seraya berkata, "Diam kamu, diam kamu!" Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Dekatkanlah dia kepadaku." Maka pemuda itu mendekati Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam jaraknya yang cukup dekat, lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Duduklah!" Pemuda itu duduk, dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bertanya kepadanya, "Apakah kamu suka *perbuatan zina dilakukan terhadap ibumu?*" Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu." Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Orang lain pun tentu tidak suka hal tersebut di lakukan terhadap ibu-ibu mereka." Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya, "Apakah kamu suka bila perbuatan zina *dilakukan terhadap anak perempuanmu?"* Pemuda itu menjawab, 'Tidak, demi Allah, wahai Rasulullah, semoga diriku menjadi tebusanmu." Rasulul­lah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Orang-orang pun tidak akan suka bila hal itu dilakukan terhadap anak-anak perempuan mereka." Rasulullah shallallahu alaihi wasallan bertanya, "Apakah kamu suka bila perbuatan zina *dilakukan terhadap saudara perempuanmu?"* Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu." Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda "Orang lain pun tidak akan suka bila hal tersebut dilakukan terhadap saudara perempuan mereka." Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya, "Apakah kamu suka bila perbuatan zina *dilakukan terhadap bibi (dari pihak ayah)mu?"* Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu." Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Orang lain pun tidak akan suka bila perbuat­an itu dilakukan terhadap bibi (dari pihak ayah) mereka." Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya, "Apakah kamu suka bila perbuatan zina *dilakukan terhadap bibi (dari pihak ibu)mu?* Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu." Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Orang lain pun tidak akan suka bila hal itu dilakukan terhadap bibi (dari pihak ibu) mereka." Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam meletakkan tangannya ke dada pemuda itu seraya berdoa: Ya Allah, ampunilah dosanya dan bersihkanlah hatinya serta peliharalah farjinya. Maka sejak saat itu pemuda tersebut tidak lagi menoleh kepada perbuatan zina barang sedikit pun.

قَالَ ابْنُ أَبِي الدُّنْيَا: حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ نَصْرٍ، حَدَّثَنَا بَقيَّةُ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ الْهَيْثَمِ بن مالك الطائي، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "مَا مِنْ ذَنْبٍ بَعْدَ الشرك أعظم عند الله من نطفة وَضَعَهَا رَجُلٌ فِي رَحِمٍ لَا يَحِلُّ لَهُ"

Ibnu Abud Dunia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ammár ibnu Nasr, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, dari Abu Bakar ibnu Abu Maryam dari Al-Haitsam ibnu Málik At-Tha-i, dari Nabi shalallahu alaihi wasallam telah bersabda: Tiada suatu dosa pun sesudah mempersekutukan Allah yang lebih besar di sisi Allah daripada nutfah (air mani) seorang lelaki yang diletakkannya di dalam rahim yang tidak halal baginya.


_Semoga kita semua senantiasa di jauhkah dari perbuatan keji lagi munkar, Aamiin_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar