Jumat, 17 Juli 2020

Keutamaan menahan marah dan memaafkan


Mereka bukanlah benda mati yang tidak bisa merasakan
dan menahan, bahkan mereka merasakan amarah dan rasa sakit, akan tetapi mereka menahan tidak meluapkan api amarah tersebut dan memaafkan !

Yaitu mereka yang menahan amarah,  Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda tentang keutamaan mereka :

عَنْ سَهْل بْنِ مُعَاذ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ أَبِيهِ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَه، دَعَاهُ اللهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلائِقِ، حَتَّى يُخيرَهُ مِنْ أيِّ الْحُورِ شَاءَ".

"Barang siapa menahan amarah, sedangkan dia mampu untuk meluapkannya, maka Allah kelak akan memanggilnya di hadapan semua makhluk, hingga Allah menyuruhnya memilih bidadari manakah yang disukainya". HR. Abu Daud, dan selainnya.
Lihat : Shahih Targhib wat Tarhib ( 3/30 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar