Rabu, 04 Agustus 2021

Orang yang tidak mendapatkan hidayah bagaikan mayit

 


๐Ÿ’ง Ilmu adalah cahaya, penerang dalam kegelapan kesyirikan, kejahilan dan keraguan. 


Allah ta'ala berfirman : 


ุฃَูˆَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ู…َูŠْุชًุง ูَุฃَุญْูŠَูŠْู†َุงู‡ُ ูˆَุฌَุนَู„ْู†َุง ู„َู‡ُ ู†ُูˆุฑًุง ูŠَู…ْุดِูŠ ุจِู‡ِ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุณِ ูƒَู…َู†ْ ู…َุซَู„ُู‡ُ ูِูŠ ุงู„ุธُّู„ُู…َุงุชِ ู„َูŠْุณَ ุจِุฎَุงุฑِุฌٍ ู…ِู†ْู‡َุง ูƒَุฐَู„ِูƒَ ุฒُูŠِّู†َ ู„ِู„ْูƒَุงูِุฑِูŠู†َ ู…َุง ูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุนْู…َู„ُูˆู†َ (122)


"Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan" [ QS. al 'An รกm : 122 ] 


Ini merupakan perumpamaan yang dibuat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menggambarkan perihal orang mukmin. Pada mulanya dia binasa dalam kesesatannya, lalu Allah menghidupkannya, yakni menghidupkan hatinya dengan iman, menunjukinya, dan memberinya taufik (dorongan) untuk mengikuti rasul-rasul-Nya. Seperti yang dikabarkan pada ayat selanjutnya;:


{ูˆَุฌَุนَู„ْู†َุง ู„َู‡ُ ู†ُูˆุฑًุง ูŠَู…ْุดِูŠ ุจِู‡ِ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุณِ}


"dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia". (QS. Al-An'am: 122)


Yaitu mendapat petunjuk, bagaimana menempuh jalan yang dilaluinya dan bagaimana dia harus berbuat. Yang dimaksud dengan 'cahaya' dalam ayat ini ialah Al-Qur'an, seperti apa yang diriwayatkan oleh Al-Aufi dan Ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas. Sedangkan menurut As-Saddi, yang dimaksud dengan 'cahaya' dalam ayat ini ialah agama Is­lam.


๐Ÿ“š Tafsir Ibnu Katsir


๐Ÿ”ฐ Ilmu adalah apa yang di tegakkan dengan dalil dari al-Qur'an dan sunnah di atas pemahaman salaful ummah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar