Selasa, 08 Agustus 2017

Hukum membunuh jiwa yang diharamkan....


🔥 PENJELASAN TENTANG MEMBUNUH JIWA YANG ALLAH HARAMKAN MELAINKAN DENGAN CARA YANG BENAR

بَاب: مَا جَاءَ فِي قَتْلِ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ الله إِلاَّ بِالْحَقِّ
BAB:
_APA-APA YANG DATANG TENTANG MEMBUNUH JIWA YANG ALLOH HAROMKAN MELAINKAN DENGAN CARA YANG BENAR_

    قال الله تعالى: {مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا} -إلى قوله- {إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ} [المائدة: 33].

Alloh (تَعَالَى) berfirman: _“Barang siapa yang membunuh jiwa (yang jiwa tersebut) tidak membunuh jiwa yang lain atau membuat kerusakan di muka bumi maka seakan-akan dia telah membunuh manusia semuanya, dan barang siapa yang menghidupkan jiwa tersebut maka seakan-akan dia telah menghidupkan manusia seluruhnya”_ –sampai pada perkataan-Nya- _“Sesungguhnya balasan bagi orang-orang yang memerangi Alloh dan Rosul-Nya serta mereka memperluas kerusakan di muka bumi maka (hukumannya) adalah mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan kaki mereka secara bersilang atau dibuang dari negri (tempat tinggalnya), demikianlah balasan untuk mereka di kehidupan dunia dan di akhirat mereka mendapatkan azab yang besar"_(Al-Maidah: 33).

    وقال تعالى: {وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا} [النساء: 93].

Dan Alloh (تَعَالَى) berfirman: _“Dan barang siapa yang membunuh seseorang yang beriman dengan sengaja maka balasannya adalah neraka, dia kekal di dalamnya dan Alloh murka kepadanya dan melaknatnya dan disediakan untuknya azab yang besar"_. (An-Nisa’: 93).

19.عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ، إِلَّا أَحَدُ ثَلَاثَةِ نَفَرٍ: النَّفْسُ بِالنَّفْسِ، وَالثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالتَّارِكُ لِدِينِهِ، الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ. (رواه البخاري، وابن ماجه، والنسائي، وفي رواية عن عائشة، والترمذي عن معاوية وأبي هريرة).

Hadits Dari Abdulloh bin Mas’ud –semoga Alloh meridhoinya-, beliau berkata: Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) berkata: _“Tidak halal darah seorang muslim (untuk ditumpahkan), yang muslim tersebut bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Alloh, dan bahwasanya saya adalah utusan-Nya, melainkan 1 (satu) dari 3 (tiga) orang: “Jiwa yang membunuh jiwa, orang yang sudah nikah melakukan zina, orang yang murtad (keluar dari keislaman) yang memisahkan diri dari jama’ah (kaum muslimin)"_ *(Diriwayatkan oleh Al Bukhory, Ibnu Majah, An-Nasa’y, dan dalam satu riwayat dari Aisyah dan At-Tirmidzy dari Muawiyah dan Abu Huroiroh).*

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: لَمَّا تُوُفِّيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ، وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ مِنَ العَرَبِ، قَالَ عُمَرُ: يَا أَبَا بَكْرٍ، كَيْفَ تُقَاتِلُ النَّاسَ، وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَمَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَاللَّهِ لَأُقَاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ، فَإِنَّ الزَّكَاةَ حَقُّ المَالِ، وَاللَّهِ لَوْ مَنَعُونِي عَنَاقًا كَانُوا يُؤَدُّونَهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى مَنْعِهَا قَالَ عُمَرُ: «فَوَاللَّهِ مَا هُوَ إِلَّا أَنْ رَأَيْتُ أَنْ قَدْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ لِلْقِتَالِ، فَعَرَفْتُ أَنَّهُ الحَقُّ». (رواه البخاري ومسلم).

Hadits Dari Abu Huroiroh –semoga Alloh meridhoinya-, beliau berkata: “Tatkala Nabi (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) diwafatkan dan Abu Bakr dijadikan penggantinya maka kafirlah orang yang kafir dari kalang Arob, Umar berkata: _“Wahai Abu Bakr! Bagaimana engkau membunuh manusia, sedangkan Nabi (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) telah berkata: “Saya diutus untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan “Tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah melainkan Alloh”, maka barang siapa yang mengatakan “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Alloh maka sungguh dia terjaga dariku harta dan jiwanya melainkan dengan haknya dan perhitungannya hanya bagi Alloh”, Abu Bakr berkata: “Demi Alloh sungguh aku akan membunuh siapa saja yang membedakan antara zakat dan sholat, karena sesungguhnya zakat adalah haknya harta, demi Alloh kalaulah mereka menahan seekor anak onta yang dahulu mereka keluarkan (zakat)nya kepada Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) maka sungguh aku akan memerangi mereka karena sebab mereka menahannya”. Umar berkata: “Demi Alloh, tidaklah beliau melainkan aku telah melihat bahwa Alloh telah melapangkan dada Abu Bakr untuk berperang lalu aku mengetahui bahwa beliau adalah benar”._ *(Diriwayatkan oleh Al-Bukhory dan Muslim).*

عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “يَجِيءُ المَقْتُولُ بِالقَاتِلِ يَوْمَ القِيَامَةِ نَاصِيَتُهُ وَرَأْسُهُ بِيَدِهِ وَأَوْدَاجُهُ تَشْخَبُ دَمًا، يَقُولُ: يَا رَبِّ، قَتَلَنِي هَذَا، حَتَّى يُدْنِيَهُ مِنَ العَرْشِ ” قَالَ: فَذَكَرُوا لِابْنِ عَبَّاسٍ، التَّوْبَةَ، فَتَلَا هَذِهِ الْآيَةَ: {وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا} [النساء: 93]، قَالَ: «مَا نُسِخَتْ هَذِهِ الْآيَةُ، وَلَا بُدِّلَتْ، وَأَنَّى لَهُ التَّوْبَةُ». (رواه الترمذي، وحَسنه، وأصله في “الصحيحين“).

Hadits Dari ‘Amr bin Dinar, dari Abdulloh bin ‘Abbas –semoga Alloh meridhoi keduanya-, dari Nabi (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), beliau berkata: _“Orang yang dibunuh akan datang pada hari kiamat dengan (membawa) orang yang membunuhnya, dengan memegang jambul (rambut depan) dan kepalanya dia (memegangnya) dengan tangannya dan (orang yang dipengang) urat lehernya mengalir darah, dia berkata: Wahai Robbku! Orang ini membunuhku sampai (orang yang membunuh tersebut) dihinakannya dari Al-’Arsy“. Dia (‘Amr bin Dinar) berkata: “Mereka menyebutkan kepada Ibnu ‘Abbas tentang taubat (orang yang membunuh jiwa) maka beliau membaca ayat ini: “Barang siapa yang membunuh seorang yang beriman dengan sengaja“_. (An-Nisa’: 93), beliau berkata: _“Tidaklah ayat ini dihapus (hukumnya) dan tidak pula diganti dan bahwasanya dia (pembunuh) baginya taubat”._ *(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzy dan beliau menghasankannya dan asal hadits ini di dalam “Shohih Al-Bukhory” dan “Shohih Muslim“).*

عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما أَنَّهُ أَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ: إِنِّي خَطَبْتُ امْرَأَةً فَأَبَتْ أَنْ تَنْكِحَنِي وَخَطَبَهَا غَيْرِي فَأَحَبَّتْ أَنْ تَنْكِحَهُ فَغِرْتُ عَلَيْهَا فَقَتَلْتُهَا فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟ قَالَ أُمُّكَ حَيَّةٌ؟ قَالَ: لَا، قَالَ تُبْ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَتَقَرَّبْ إِلَيْهِ مَا اسْتَطَعْتَ، فَذَهَبْتُ فَسَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ لِمَ سَأَلْتَهُ عَنْ حَيَاةِ أُمِّهِ؟ فَقَالَ: (إِنِّي لَا أَعْلَمُ عَمَلًا أَقْرَبَ إِلَى الله عز وجل من بر الوالدة). (رواه البخاري في “الأدب المفرد” بِسَنَدٍ صَحِيْحٍ).
Hadits : Dari Abdulloh bin ‘Abbas –semoga Alloh meridhoinya– bahwasanya seseorang datang kepadanya, lalu berkata: _“Sesungguhnya aku meminang seorang wanita lalu dia enggan untuk menikah dengannku dan seseorang selainku meminangnya lalu dia menerima dan mau menikahinya maka aku pun cemburu padanya lalu aku membunuhnya, maka apakah ada taubat untukku? Beliau berkata: “Apakah ibumu masih hidup?”. Dia berkata: “Tidak”. Beliau berkata: “Bertaubatlah kepada Alloh (عَزَّوَجَلَّ) dan mendekatkanlah diri kepada-Nya semampumu”. Lalu aku pergi dan aku bertanya kepada Ibnu ‘Abbas: “Kenapa engkau bertanya kepadanya tentang kehidupan ibunya?”, maka beliau menjawab: “Sesungguhnya aku tidak mengetahui suatu amalan yang paling dekat kepada Alloh (عَزَّوَجَلَّ) dari pada berbuat baik kepada ibu”._ *(Diriwayatkan oleh Al-Bukhory di dalam “Al-Adabul Mufrod” dengan sanad yang shohih).*

عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ، قَالَ: سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ – وَكَانَ قَلِيلَ الْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ: ” كُلُّ ذَنْبٍ عَسَى اللهُ أَنْ يَغْفِرَهُ، إِلَّا الرَّجُلُ يَمُوتُ كَافِرًا، أَوِ الرَّجُلُ يَقْتُلُ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا”. (رواه أحمد).

Hadits Dari Abu Idris, beliau berkata: Aku mendengar Mu’awiyyah –dan dia sedikit haditsnya dari Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), beliau berkata: _“Aku mendengar Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) yang beliau berkata: “Semua dosa semoga Alloh mengampuninya, kecuali seseorang yang mati dalam keadaan kafir atau seseorang yang membunuh seorang yang beriman dengan sengaja“._ *(Diriwayatkan oleh Ahmad).*

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الجَنَّةِ، وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا». (رواه البخاري، وابن ماجه).

Hadits Dari Abdulloh bin ‘Amr –semoga Alloh meridhoinya-, dari Nabi (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), beliau berkata: _“Barang siapa membunuh orang kafir yang mengadakan perjanjian damai dengan kaum muslimin maka dia tidak akan mencium harumnya Jannah dan sesungguhnya harumnya Jannah didapati dari perjalanan 40 (empat puluh) tahun“._ *(Diriwayatkan oleh Al-Bukhory dan Ibnu Majah).*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar