Minggu, 20 Januari 2019

Mengenal sifat dan ciri khas orang munafiq


Mengapa amal kebaikan begitu berat bagi kita untuk melakukan ? Belum berbicara sudah terlihat raut wajah yang begitu berat, kwawatir perkara
kebaikan menjadi beban berat baginya, bahkan seolah-olah amal kebaikan itu lebih berat daripada kerja keras...
Secuil saja dari kebaikan yang kita lakukan, sudah menganggap dakwah itu tidak akan jalan kalau bukan karena kebaikan saya...Ya Allah ini penyakit yang harus dibuang.

Tanpa kitapun dakwah tetap jalan, kitalah yang sebenarnya butuh kepada dakwah, kebaikan, ibadah dan hidayah.

Sebenarnya kita di beri nikmat untuk membantu kita dalam beribadah kepada Allah.

Tidak sabar dengan musibah dan cobaan yang kita dapatkan dalam menyebarkan kebaikan, tidak tahan dengan ucapan-ucapan orang yang mencela. Akhirnya futur dan menjauh dari kebaikan.

Padahal dahulu para Nabi dan Rasul mereka jauh lebih besar cobaan dan musibah mereka dapatkan, demikian juga para pengikut mereka, mereka disifati dengan sifat-sifat yang buruk oleh kaumnya. Begitu besar pengorbanan mereka, jauh dari pengobanan saya untuk menambah keimanan saya. Tapi saya sudah merasa begitu besar cobaan yang menghampiri saya.

Mungkin saatnya saya harus mengetahui sifat dan ciri khas orang munafiq, saya khawatir jangan-jangan ada sifat kemunafikan pada diri saya.

Saya tidak merasa terhina ketika saya khawatir pada diri saya terdapat penyakit munafik, tapi saya ingin mengetahui agar saya tidak terkena penyakit itu, terhindar darinya.

Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah berkata : aku berjumpa dengan tiga puluh dari kalangan sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam semuanya takut nifaq terhadap dirinya.

Bagaimana dengan kita yang tidak takut terhadap penyakit munafiq ?

بسم الله الرحمن الرحيم

إِنَّ الْحَمْد للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمْنْ يَضْلُلُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدُهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ،  )

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya memohon pertolongan pada-Nya dan memohon ampun kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari kejelekan jiwa-jiwa kita dan dari kejelekan amalan-amalan kita, barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang di sesatkannya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (102)

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam".( QS. Ali Imran : 102 )

{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (1)

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan Kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan istrinya; dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah. kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminla satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian". ( QS. An Nisa : 1 )

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (71)

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar".( QS. Al Ahzab : 70 )

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْكَلَامِ كَلَامُ اللهُ تَعَالَى، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَة،ٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.

Amma ba'd :
Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah ucapan Allah ta'ala, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shalallahu alahi wa sallam, sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap yang di ada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.

*Sifat dan ciri khas orang-orang munafik*

*Arti Nifaq atau Munafiq dalam syareat*

● Nifaq atau munafik adalah menampakkan kebaikan dan menyembunyikan kejahatan.

Ibnu Juraij berkata; orang munafik adalah orang yang ucapannya bertentangan dengan perbuatannya, keadaan batinnya bertentangan dengan sikap lahiriahnya, bagian dalamnya bertentangan dengan bagian luarnya, dan penampilannya bertentangan dengan kepribadiannya.

Sifat munafik itu bermacam-macam, ada yang berkaitan dengan akidah;( I'tiqodi )  jenis ini menyebabkan pelakunya kelak kekal di dalam neraka. Dan nifaq yang ini ada enam jenis;
● Mendustai Rasul shallallahu alaihi wasallam
● Mendustai sebagian apa yang datang dari Rasul shallallahu alaihi wasallam
● Benci kepada Rasul shallallahu alaihi wasallam
● Benci dengan sebagian apa yang datang dengannya Rasul shallallahu alaihi wasallam
● Senang ketika rendahnya agama yg di bawa Rasul shallallahu alaihi wasallam
● Tidak senang karena tertolongnya agama Rasul shallallahu alaihi wasallam

Dan ada nifaq yang berkaitan dengan perbuatan ( amali ) jenis ini merupakan salah satu dari dosa besar, dan dapat menjatuhkan seorang kedalam nifaq akbar.

Di awal surat al-Baqarah Allah subhanahu wata 'ala menyebutkan tiga golongan manusia beserta dengan sifat-sifat mereka masing-masing; kaum mukmin, kaum kafir dan kaum munafiq, dan Allah subhanahu wata'ala menyebutkan orang mukmin sebanyak empat ayat, orang kafir dua ayat, namum orang munafiq sebanyak tiga belas ayat.

Mengapa mereka disebutkan dalam banyak ayat ?
Karena jumlah mereka sangat banyak, meluasnya bahaya mereka, kerasnya fitnah mereka terhadap agama islam dan kaum muslimin.

Dahsyatnya bahaya mereka terhadap islam, karena mereka mengaku beragama islam dan memperjuangkan islam, padahal sesungguhnya mereka musuh agama islam itu sendiri. Orang-orang jahilpun mengira mereka orang-orang yang berilmu, dan akan memperbaiki, padahal hakikatnya mereka orang jahil dan para perusak.

Sungguh Allah subhanahu wata'ala telah menyingkap penutup orang-orang munafiq ini di dalam Al-Qur'an, dan membuka rahasia-rahasia mereka, menerangkan kepada hamba-hamba-Nya perkara-perkara mereka, agar supaya para hamba-hamba itu mengetahui dan hati-hati dari mereka.

Allah subhanahu wata'ala memperingatkan kaum mukmin agar jangan terbujuk oleh lahiriah sikap mereka, yaitu dengan menerangkan sifat-sifat dan ciri khas orang-orang munafik, karena hal tersebut akan mengakibatkan timbulnya kerusakan yang luas sebagai akibat tidak bersikap waspada terhadap mereka; dan sebagai akibat meyakini keimanan mereka, padahal kenyataannya mereka adalah orang-orang kafir.

Berikut ini sifat, ciri khas dan hukuman bagi orang munafiq :

(1) Dalam hati mereka penyakit keragu-raguan kepada Agama islam, Allah ta'ala berfirman :

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ (10)

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakit-ya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta".( QS. Al baqarah : 10 )

(2) Penipu, Allah ta'ala berfirman :

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ (9)

"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedangkan mereka tidak sadar".( QS. Al baqarah : 9 )

Dan Allah ta'ala berfirman :

إِنَّ الْمُنافِقِينَ يُخادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خادِعُهُمْ

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka". (QS. An-Nisa: 142)

(3) Melakukan kekufuran dan maksiat, Allah ta'ala berfirman :

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11) أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ (12) }

"Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi:" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan tetapi mereka tidak menyadarinya".( QS. Al baqarah : 11-12 )

As-Sadi di dalam kitab Tafsirnya meriwayatkan dari Abu Malik dan dari Abu Shaleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah At-Tabib Al Hamdani, dari Ibnu Mas'ud, dan dari sejumlah sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam. Bahwa makna firman-Nya, "Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi,' mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan' (Al-Baqarah: 11),
"bahwa mereka adalah orang-orang munafik. Sedangkan yang dimaksud dengan kerusakan di muka bumi adalah : melakukan kekufuran dan perbuatan maksiat.

(4) Amat sangat bodoh, Allah ta'ala berfirman :

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لَا يَعْلَمُونَ (13)

"Apabila dikatakan kepada mereka.”Berimanlah kalian sebagaimana orang lain telah beriman." Mereka menjawab, Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengerti".( QS. Al baqarah : 13 )

As-sufahâ adalah bentuk jamak dari lafadz safîhun, sama wazan-nya dengan lafaz hukama, bentuk tunggalnya ( mufrodnya) adalah hakimun dan hulama yang bentuk tunggalnya adalah halimun.

As-safih artinya orang yang bodoh, lemah pendapatnya, dan sedikit pengetahuannya tentang hal yang bermaslahat dan yang mudharat.

(5) Mengolok-olok Allah, Rasul dan orang-orang yang beriman, Allah ta'ala berfirman :

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ (14) اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ (15)

"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami sependirian dengan kalian, kami hanyalah ber-olok-olok." Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan".(QS. Al baqarah : 14-15 )

(6) Menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf, tidak bersedekah, lupa kepada Allah, orang-orang yang fasik, terlaknat dan bagi mereka adzab yang pedih. Allah ta'ala berfirman :

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (67) وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ (68)

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama; mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf, dan mereka meng­genggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal".( QS. At taubah : 67-68 )

(7) Malas ibadah, riya, dan tidak khusuk dalam shalatnya, Allah ta'ala berfirman :

إِنَّ الْمُنافِقِينَ يُخادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خادِعُهُمْ وَإِذا قامُوا إِلَى الصَّلاةِ قامُوا كُسالى يُراؤُنَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلاَّ قَلِيلاً (142) مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذلِكَ لَا إِلى هؤُلاءِ وَلا إِلى هؤُلاءِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً (143)

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir); tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya".( QS. An Nisa : 142-143 )

(8) Berat dalam menunaikan ibadah, Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu beliau berkata, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"أَثْقَلُ الصَّلَاةِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا، وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ، ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ، مَعَهُمْ حُزَم مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ، فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ"

Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Seandainya mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak. Dan sesungguhnya aku telah berniat akan memerintahkan agar shalat didirikan, kemudian aku perintahkan seorang lelaki untuk shalat sebagai imam bersama orang-orang. Lalu aku sendiri berangkat bersama-sama sejumlah orang yang membawa seikat kayu (masing-masingnya) untuk menuju ke tempat kaum yang tidak ikut shalat (berjamaah), lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan api.Muttafaq 'alaih

(9) Berdusta, khianat, curang dan ingkar janji.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ : إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ )  رواه البخاري (33) ومسلم (59)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda :
Tanda munafiq itu ada tiga :apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila di beri amanah ia berkhianat. HR Bukhari dan Muslim.

Dalam hadits yang lain di sebutkan

وعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :

( أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا : إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ ، وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ )

رواه البخاري (34) ومسلم (58)

Empat perkata siapa yang ada padanya maka ia menjadi munafiq murni, dan apabila ada satu sifat diantara empat perkara tersebut, maka padanya terdapat satu sifat dari sifat-sifat munafiq, sampai ia meninggalkannya ; apabila di beri amanah ia khianat, apabila ia berbicara ia berdusta, apabila ia berjanji ia ingkari, dan apabila ia berdebat ia curang. (HR. Bukhari dan Muslim ) 

Maksud nifaq di dalam hadits ini adalah : nifaq amal, dan bukan nidaq i'tiqod. Sehingga pelakunya tidak keluar dari Agama, akan tetapi itu wasilah yang dapat mengantarkan pelakunya kepada kekufuran. Wal'iyadzubillah

Alhamdulillahirobbil'alamin

Muhammad Rifqi
Desa Telangkah, senin 21 Januari 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar