Senin, 15 April 2019

Ucapan SEANDAINYA ada yang tercela dan ada yang terpuji.


adapun ucapan SEANDAINYA yang tercela seperti, terjadi padanya suatu
perkara yang ia tidak menyenanginya, lalu ia berkata :
SEANDAINYA saya melakukan seperti ini, niscaya akan terjadi begini, yang seperti ini amalannya syetan, dan terkandung di dalam ucapan ini dua perkara yang di khawatirkan, yaitu :

• Ucapan ini membuka pada pintu penyesalan, kemurkaan, dan kesedihan. yang seharusnya pintu seperti ini di tutup, karena tidak ada di dalamnya manfaat.

• bahwa hal tersebut bentuk jeleknya adab kepada Allah dan taqdir-Nya, karena semua perkara, kejadian-kejadian yang kecil, besar, yang dhahir maupun batin, terjadi atas qadha dan qadar Allah ta'ala. dan apa yang terjadi pasti terjadi tidak mungkin ia bisa menolaknya.
maka seakan di dalam ucapanya; SEANDAINYA terjadi seperti ini, atau SEANDAINYA saya melakukan seperti ini terjadi seperti ini, ini satu bentuk keberpalingan dan bentuk lemahnya iman terhadap qadha dan qadar Allah ta'ala.
maka dua perkara ini tidak diragukan lagi akan kerusakannnya, tidak sempurna iman dan tauhid seorang kecuali dengan meninggalkan dua perkara ini.

adapun bentuk yang terpuji; yaitu ia bekata angan-angan untuk kebaikan.
seperti dalam sabda beliau pada seseorang yang berangan-angan untuk kebaikan :《 SEANDAINYA aku memiliki seperti hartanya si fulan niscaya aku melakukan padanya seperti amalan si fulan》[ lihat shahih bukhari no. 7232 ]

dan sabda beliau 《SEANDAINYA saudaraku mûsâ sabar, Allah menceritakan kepada kita dari berita keduanya》 yakni kisah beliau bersama Khidhir. [ lihat shahih bukhari  no. 3401, Muslim no. 2380 ]

maka kalimat SEANDAINYA apabila di dalamnya angan-angan untuk kebaikan, ini terpuji.

namun jika di dalamnya angan-angan untuk kejelekan ini tercela.

Diringkas

Lihat al qaulus sadîd syarh kitab at tauhid [ asy Syekh Abdurrahman bin Nâshir as Sa'di rahimahullahu ]

wallahu a'lam

Muhammad Rifqi al Kalimantani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar