Jumat, 30 Agustus 2019

Raih derajat tinggi dengan bertaqwa


Jum'at 29 Dzulhijjah 1440 H, 30 Agustus 2019 M.



Nasab, keturunan, warna kulit, harta, jabatan dan kedudukan. tidaklah bermanfaat jika manusiannya tidak beriman dan bertaqwa kepada ta'alaa.

Semua mempunyai martabat yang sama. karena Allah tidak menanyai kedudukan kita dan tidak pula nasab kita di hari kiamat nanti. namun sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kita di sisi Allah ta'ala adalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa". (Al-Hujurat: 13)

Yakni sesungguhnya kalian berbeda-beda dalam keutamaan di sisi Allah hanyalah dengan ketakwaan, bukan karena keturunan dan kedudukan.

Dan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah ditanya tentang kemulian, sebagaimana datang dalam hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ النَّاسِ أَكْرَمُ؟ قَالَ: "أَكْرَمُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاهُمْ" قَالُوا: لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ. قَالَ: "فَأَكْرَمُ النَّاسِ يُوسُفُ نَبِيُّ اللَّهِ، ابْنُ نَبِيِّ اللَّهِ، ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ". قَالُوا: لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ. قَالَ: "فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِي؟ " قَالُوا: نَعَمْ. قَالَ: "فَخِيَارُكُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوا"

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah ditanya mengenai orang yang paling mulia, siapakah dia sesungguhnya? Maka Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam menjawab: Orang yang paling mulia di antara mereka di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Mereka mengatakan, "Bukan itu yang kami maksudkan." Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: Orang yang paling mulia adalah; Yusuf Nabi Allah, putra Nabi Allah dan juga cucu Nabi Allah, yaitu kekasih Allah. Mereka mengatakan, "Bukan itu yang kami maksudkan." Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam balik bertanya, "Kamu maksudkan adalah tentang kemuliaan yang ada di kalangan orang-orang Arab?" Mereka menjawab, "Ya." Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: Orang-orang yang terhormat dari kalian di masa Jahiliah adalah juga orang-orang yang terhormat dari kalian di masa Islam jika mereka mendalami agamanya.HR. Bukhari

Maka nasab kita ini bukanlah (sarana) untuk merendahkan siapa pun. kita semua adalah anak-anak Adam yang mempunyai martabat yang sama tiada bagi seseorangpun keutamaan atas yang lainnya kecuali dengan AGAMA dan TAQWA. maka cukuplah sebuah keburukan bagi seseorang bila dia menjadi *pencela, kikir, lagi buruk kata-katanya.*

Telah datang hadits dalam shahih muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ".

dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu beliau berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda: Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian dan harta kalian, tetapi Dia memandang kepada hati dan amal perbuatan kalian.

Demikian juga, sebagaimana kita tidak boleh memandang rendah orang lain karena nasab, kedudukan, suku, harta dan warna kulit. MAKA TIDAK DIPERBOLEHKAN juga memandang rendah orang lain karena ANDA MERASA BERILMU DARI MEREKA.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk dari kalangan hamba-Nya yang bertaqwa. Aamiin ya Rabb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar