"...Sesungguhnya merayakan maulid Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah perkara yang batil dan diharamkan dari beberapa sisi :
1. Yang pertama : Bahwasanya perayaan tersebut merupakan kebid'ahan dalam agama, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan orang-orang yang berpendapat bolehnya untuk merayakannya tidak mampu untuk mendatangkan dalil dari syariat.
2. Yang kedua : Bahwasanya perayaan tersebut merupakan bentuk sikap tastabbuh (menyerupai) orang-orang Nashara dalam perayaan mereka terhadap maulid Al Masih (Isa) 'alaihissalam, dan sungguh kita dilarang dari menyerupai mereka.
3. Yang ketiga : Bahwasanya sering terjadi pada perayaan tersebut perkara-perkara yang mungkar dan diharamkan dan kemungkaran terbesar yang terjadi padanya ialah kesyirikan kepada Allah berupa memanggil-manggil Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan beristighotsah (meminta pertolongan) kepada beliau serta melantunkan qoshidah-qoshidah yang mengandung kesyirikan dalam memuji beliau seperti Qoshidah Al Burdah dan semisalnya.
4. Yang keempat : Bahwasanya tidak ada dalam islam melainkan dua hari raya yaitu idul adha dan idul fithri yang diberkahi, maka barangsiapa yang mengada-adakan hari raya yang ketiga maka sungguh ia telah mengada-adakan dalam islam sesuatu yang bukan bagian darinya".
Sumber : http://www.alfawzan.af.org.sa/node/13811
📌حكم الاحتفال بالمولد النبوي .
▪| قَــالَ الشَّـيخ العلّامــة صـالحُ بنُ فَـوزان الـفَوزَان -حَـفظهُ الله-:
”... إن الاحتفال بمولد الرسول -صلى الله عليه وسلم- باطل ومحرم من عدة وجوه:
أولاً: أنه بدعة في الدين، وكل بدعة ضلالة، و يستطيع الذين يرون إقامته أن يقيموا عليه دليلاً من الشرع.
ثانياً: أنه مشابهة للنصارى في احتفالهم بمولد المسيح -عليه السلام-، وقد نهينا عن التشبه بهم.
ثالثاً: أنه كثيراً ما يقع فيه منكرات ومحرمات أعظمها الشرك بالله من نداء الرسول -صلى الله عليه وسلم- والاستغاث
Tidak ada komentar:
Posting Komentar