Rabu, 20 November 2019

Buruk sangka


Prasangka buruk akan membawa petaka

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ (12)

_"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang".( QS. al Hujarât. 12 )_

Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang hamba-hamba-Nya yang beriman dari;

 *Banyak berprasangka buruk, yakni mencurigai keluarga dan kaum kerabat serta orang lain dengan tuduhan yang buruk yang bukan pada tempatnya.*

Karena sesungguhnya sebagian dari *hal tersebut merupakan hal yang murni dosa,* untuk itu hendaklah hal tersebut *dijauhi secara keseluruhan sebagai tindakan prefentif.*

Amirul Mu’minin Umar ibnul Khattab Radhiyallahu 'Anhu, bahwa beliau pernah berkata : "Jangan sekali-kali kamu mempunyai *prasangka* terhadap suatu kalimat yang keluar dari lisan saudaramu yang mukmin melainkan hanya kebaikan belaka, sedangkan kamu masih mempunyai jalan untuk memahaminya dengan pemahaman yang baik."

Walhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar