Makalah 'Idul Fitri 1440
H/ 2019
Kandungan khathbah hari raya Nabi Shallallahu alaihi wasallam,
dari hadits Jâbir radhiayallahu 'anhu riwayat Imam bukhari dan muslim.[Lihat
Umdatul Ahkam]
Allahu akbar, Allahu akbar, Aallahu akbar, walillahilham
إِنَّ الْحَمْد للهِ،
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمْنْ
يَضْلُلُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدُهُ لا
شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
“Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya memohon pertolongan
pada-Nya dan memohon ampun kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari
kejelekan jiwa-jiwa kita dan dari kejelekan amalan-amalan kita, barang siapa
yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan
barang siapa yang di sesatkannya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk,
aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan
aku bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya”.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُون
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan
dalam keadaan beragama Islam".( QS. Ali Imran : 102 )
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ
الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan Kalian yang
telah menciptakan kalian dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan istrinya;
dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah. kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya
kalian saling meminla satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahmi.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian". ( QS. An Nisa : 1
)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمً
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah
dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang
besar".( QS. Al Ahzab : 70-71 )
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ
خَيْرَ الْكَلَامِ كَلَامُ اللهُ تَعَالَى، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ
مُحْدَثَةٍ بِدْعَة،ٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.
Amma ba'd :
Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah ucapan Allah ta'ala,
dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shalallahu alahi wa sallam,
sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap yang di
ada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan
tempatnya di neraka.
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, walillahilham
Kaum Muslimin jama’ah sholat ‘idul fitri yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala…
Kita sekarang berada di hari raya idul fitri, hari yang paling
agung disisi Allah subhanahu wata'ala, pada ini kaum muslimin
menampakkan syiar-syiar islam, persaudaraan, bersatu dan berkumpul pada saat
hari yang sama, untuk saling mengenal, saling menyambung tali silaturahim,
saling memberi ucapan selamat, saling mencintai dan saling berlemah lembut, saling
memberi kelapangan dalam perkara-perkara mubah, ini semua bentuk syukur mereka kepada
Allah atas nikmat yang diberikan, dari kemudahan melaksanakan ibadah puasa
ramadhan dan idul fitri.
Dan hal ini juga menunjukkan bahwa, agama islam adalah undang-undang
ilahiyyah, yang diturunkan Allah subhanahu wata’ala untuk kebahagian
makhluk-makhluk-Nya.
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar walillahilham
Kaum Muslimin jama'ah sholat 'idul fitri rahimakumullah...
Di hari yang berbahagia ini, kami berwasiat dan mengingatkan
dengan apa-apa yang diwasiatkan dan di ingatkan oleh Nabi kita Muahammad shallallahu
alaihi wasallam pada 14 abad yang lalu.
Wasiat Pertama
:
Bertaqwalah kepada Allah, yaitu dengan melaksanakan seluruh
perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. karena Sorga yang seluas
langit dan bumi di sediakan untuk orang yang bertaqwa. Allah subhanahu
wata'ala berfirman :
وَسَارِعُوا إِلَى
مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ
لِلْمُتَّقِينَ
"Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa".( QS. Ali Imrâm : 133 )
dan orang yang paling mulia disisi Allah, adalah orang yang paling
taqwa.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa". ( QS. Al hujurât : 13 )
Dan hanya amalan orang yang bertaqwalah yang diterima disisi
Allah, Allah ta'ala berfirman :
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ
اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang
yang bertakwa" ( QS. Al Maidah : 27 )
Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan
jadikan jalan keluar untuknya dari segala kesempitan, dan akan memberikan
rizqi-Nya dari arah yang tidak sangka-sangka.
Wasiat yang kedua :
Hendaknya kita mentaati Allah subhanahu wata'ala, karena Allah-lah
yang telah menciptakan segala yang ada, yang nampak maupun yang tidak nampak,
manusia, jin, langit dan bumi dan seluruh yang ada adalah ciptaan Allah subhanahu
wata'ala, milik Allah, dan akan kembali kepada Allah subhanahu wata'ala,
maka yang menciptakan segala sesuatu ini berhak untuk disembah dan di taati,
Allah ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
فَإِنْ تَنازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ
كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ
تَأْوِيلاً
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Ra-sul-Nya, dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik
akibatnya" ( QS. an Nisâ : 59 )
Dengan mentaati Allah, kita dapat meraih
rahmat, keberuntungan yang besar dan hakiki, dikumpulkan bersama orang-orang
yang di beri nikmat dari kalangan para Nabi, siddiqin, syuhadâ dan para
sholihin, serta di tempatkan di sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Allah ta'ala berfirman :
وَأَطِيعُوا اللَّهَ
وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kalian diberi
rahmat". ( QS. Ali Imrân : 132 )
Dan Allah subhanhu wata'ala berfirman :
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَداءِ وَالصَّالِحِينَ
وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيقاً
"Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka
itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu nabi-nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh.
Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya".( QS. an Nisâ : 69 )
Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman :
تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهارُ خالِدِينَ فِيها وَذلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (13)
"Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah
memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar."( QS. an Nisâ
: 13 )
Dan Allah subhanahu wata’ala berfirman :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar".(QS. Al ahzâb : 71 )
Namun sebaliknya barangsiapa yang Maksiat kepada Allah, maka
baginya Neraka jahannam, ia kekal didalamnya, dan baginya adzab yang
menghinakan, Allah ta'ala berfirman :
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خالِداً فِيها وَلَهُ عَذابٌ
مُهِينٌ
"Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan
melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api
neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan" (
QS. an Nisâ : 14 )
dan Allah ta'ala berfirman :
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا
"Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka
sungguhlah dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata".(Al-Ahzab: 36)
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, walillahilham...
Wasiat ke tiga
:
Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka, Allah subhanahu
wata’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”. (QS. At tahrîm : 6 )
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أنَّ رَسولَ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، قالَ: نَارُكُمْ جُزْءٌ مِن سَبْعِينَ جُزْءًا مِن
نَارِ جَهَنَّمَ، قيلَ يا رَسولَ اللَّهِ إنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً قالَ: فُضِّلَتْ
عليهنَّ بتِسْعَةٍ وسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهُنَّ مِثْلُ حَرِّهَا.
Dari Abu Hurairah radhiayallahu anhu bahwa Nabi shallallahu
alaihi wasallam bersabda :
Api kalian ini, yang dinyalakan anak adam hanya satu bagian dari
tujuh puluh bagian api neraka jahannam.
Ada sahabat berkata : "Wahai Rasulullah, bukankah hal ini
sudah cukup ? Beliau berkata : Sesungguh dia( Api neraka ) lebih besar melebihi
enam puluh sembilan bagian. Masing-masing memiliki panas seperti api itu".
HR. Bukhari
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Dari an Nu'man bin Basyir radhiayallahu anhma, aku telah
mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إن أهون أهل النار
عذاباً يوم القيامة لرجلٌ يوضع في أخمص قدميه جمرتان يغلي منهما دماغه، ما يرى أن
أحداً أشدُّ منه عذاباً، وإنه لأهوندهم عذاباً، متفق عليه.
"Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan adzabnya
pada hari kiamat adalah seorang yang diletakkan bara api dibawah tumitnya,
kemudian mendidih otaknya" Muttafaqan alaihi
Wasiat ke Empat :
Wahai kaum wanita rahimakunnallah...dengarkan apa yang disampaikan
oleh Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam tentang kalian :
عن أبي هريرة قال قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم صنفان من أهل النار لم أرهما قوم معهم سياط كأذناب
البقر يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات مميلات مائلات رءوسهن كأسنمة البخت
المائلة لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda :
Ada dua jenis penduduk neraka yang belum pernah saya lihat, suatu
kaum yang memiliki cambuk seperti ekor-ekor sapi yang mereka gunakan untuk
mencambuk manusia, wanita-wanita yang berpakaian (tetapi ) telanjang, durhaka,
menggoyang-goyang kepalanya, kepala-kepala mereka seperti punak-punak sapi yang
kering, mereka tidak masuk surga dan tidak mendapat wanginya, padahal wanginya
itu dapat dicium dalam jarak sekian dan sekian.
Lihat di shahihul jami': 3693
Hadits ini teguran bagi wanita yang berpakaian, tapi telanjang
dari sisi agama. Karena menyingkapkannya dan menampakkan kecantikan-kecantikan
bukan pada tempatnya, memakai pakaian yang tipis hingga menampakkan apa yang di
dalam dan di baliknya. Mereka memakai pakaian secara dhahir, tetapi sebenarnya
telanjang.
Maka, jadilah kalian para hamba-hamba yang sholeh dan wanita-wanita sholehah, tunaikan hak
Allah, taatilah suamimu dalam perkara yang baik, bersyukurlah atas segala
pemberiannya, banyak-banyaklah berinfaq, tutuplah aurat kalian, jauhi
ucapan-ucapan keji, fitnah, adu domba, menghasud dan mencela, merendahkan orang lain, jagalah
kehormatan dan kemaluan kalian.
Allah ta'alâ berfirman :
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat". (Al-Ahzab: 58)
Yakni mereka melancarkan tuduhan buruk terhadap orang-orang mukmin dan mukminat yang pada hakikatnya bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka itu, padahal orang-orang mukmin dan mukminat tidak tahu menahu dan tidak pernah melakukannya.
maka bagi mereka itu, Allah menyebutkan dalam firman selanjutnya :
فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
"maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata". (Al-Ahzab: 58)
وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : سباب المسلم فسوق، وقتاله كفر، متفق عليه
Dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiayallahu anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan memeranginya adalah kekufuran. Muttafaqan 'alaih.
Kemudian Janganlah berburuk sangka terhadap orang lain.
Allah ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌٌ.(12)
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa".( QS. al Hujurât : 12 )
dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إياكم والظن، فإن الظن أكذب الحديث، متفق عليه
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallah 'alaihi wa sallam bersabda : hati-hatilah kalian dari berprangka buruk, karena berprangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Muttafaqan 'alaihi
Jangan kalian merendahkan serta mengolok-olok orang lain
Allah ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik daripada wanita (yang mengolok-olokkan). (Al-Hujurat: 11)
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat". (Al-Ahzab: 58)
Yakni mereka melancarkan tuduhan buruk terhadap orang-orang mukmin dan mukminat yang pada hakikatnya bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka itu, padahal orang-orang mukmin dan mukminat tidak tahu menahu dan tidak pernah melakukannya.
maka bagi mereka itu, Allah menyebutkan dalam firman selanjutnya :
فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
"maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata". (Al-Ahzab: 58)
وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : سباب المسلم فسوق، وقتاله كفر، متفق عليه
Dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiayallahu anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan memeranginya adalah kekufuran. Muttafaqan 'alaih.
Kemudian Janganlah berburuk sangka terhadap orang lain.
Allah ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌٌ.(12)
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa".( QS. al Hujurât : 12 )
dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إياكم والظن، فإن الظن أكذب الحديث، متفق عليه
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallah 'alaihi wa sallam bersabda : hati-hatilah kalian dari berprangka buruk, karena berprangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Muttafaqan 'alaihi
Jangan kalian merendahkan serta mengolok-olok orang lain
Allah ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik daripada wanita (yang mengolok-olokkan). (Al-Hujurat: 11)
Allahu akbar, Allahu akbar, allahu akbar walillahilham
Kaum Muslimin jama'ah sholat idul fitri rahimakumullah...
Terakhir...Bahwa Allah subhanahu wata'ala menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh di antara
mereka, ampunan dan pahala yang besar, kehidupan yang baik di dunia dan
akhirat.
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَعَدَ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا
عَظِيمًا
“Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang saleh di antara mereka”. (Al-Fath: 29)
Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا
مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (97)
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh —baik laki-laki maupun
perempuan— dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik: dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan”.( QS. An
Nahl : 97 )
Wasallallah ‘ala Nabiyinaa Muhammad wa ‘ala Alihi wasallam.
Wal hamdulillahi robbil’alamin.
Isi kandungan Khathbah
1. Bertaqwa kepada Allah.
2. Mentaati Allah subhanahu
wata'ala.
3. Janji dan ancaman Allah
subhanahu wata'ala.
4. Nasehat dan peringatan untuk kaum wanita.
Desa Telangkah 01 Syawwal 1440 H/05 Juni 2019
Muhammad Rifqi
Alumni Mu'llimin Pondok Pesantren Al Madinah Solo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar