Rabu, 19 Juni 2019

Keutamaan bagi para muadzdzin, dan beberapa adab bagi muadzdzin.


Bismillah
Hadits pertama :



عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
لو يعلم الناس مافي النداء والصف اﻷول ثم لم يجدوا إلا أن يستهموا عليه ﻷستهموا، ولو يعلمون ما في التهجير ﻷستبقوا إليه، ولو يعلمون ما فالعتمة والصبح، ﻷتوهما ولو حبوا؛ رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu beliau berkata : Rasulullah shallallah 'alaihi wasallam bersabda :
Seandainya manusia mengetahui apa yang ada pada adzan dan shaff pertama, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan undian, niscaya mereka melakukannya, dan kalau seandainya mereka mengetahui apa yang ada didalam bersegera mendatangi sholat, niscaya mereka akan saling berlomba-lomba, dan kalau seandainya mereka mengetahui apa yang ada pada sholat ashar dan shubuh, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak. HR. Bukhari dan Muslim

Hadits kedua :

عن عبد الله بن عبد الرحمن بن أبي صعصعة ؛
أن أبا سعيد الخدري رضي الله عنه قال له : إني أراك تحب الغنم والبادية، فإذا كنت في غنمك أو باديتك فأذنت للصلاة، فأرفع صوتك بالنداء، فإنه لا يسمع مدى صوت المؤذن جن ولا إنس، ولا شئ إلا شهد له يوم القيامة.
قال أبو سعيد : سمعنه من رسول الله صلى الله عليه وسلم.
رواه مالك والبخاري والنسائ وابن ماجه وزاد :
ولا حجر ولا شجر إلا شهد له.

Dari 'Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abi Sha'sha'ah;
Bahwa Abu Sa'îd al Khudry radhiallahu 'anhu berkata kepada beliau :
Sesungguhnya aku meliha kamu senang mengembala kambing di lembah, maka apabila kamu dalam gembalaanmu atau di tengah lembah maka kamu adzanlah untuk sholat, keraskanlah suaramu, karena tidaklah mendengar sepanjang suara muadzdzin jin,  tidak pula munusia dan tidak juga sesuatu kecuali memberikan kesaksian untuknya pada hari kiamat.
Berkata Abu Sa'îd aku telah mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
HR. Mâlik, Bukhary, Nasâi dan Ibnu Mâjah dan beliau menambahkan :
Tidak juga bebatuan, pepohonan kecuali memberikan kesaksian untuknya.

Hadits ketiga :

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
يغفر للمؤذن منتهى أذانه، ويستغفر له كل رطب ويابس سمعه.

رواه أحمد بإسناد صحيح، والطبراني في الكبير

Dari 'Abdullah bin 'Umar radhiallahu 'anhuma beliau berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

Dimintakan ampun bagi muadzdzin sepanjang suara adzannya, dan akan memintakan ampun untuknya setiap benda basah dan kering yang mendengarnya.
HR. Ahmad dengan sanad yang shahîh, Thabráni dalam al Kabîr

Diantara adab muadzdzin :

• Berwudhu, telah sepakat para fuqahâ bahwa bersuci dari hadats kecil dan besar adalah perkara yang di minta  bagi orang yang mengumandangkan adzan dan iqômah, dan lebih di tekankan lagi pada saat iqômah karena langsung bersambung dengan melaksanakan sholat.

• Menghadap ke arah kiblat, telah sepakat para 'Ulama ahli fiqh disunnahkan bagi para muadzdzin menghadap ke arah kiblat ketika adzan dan iqômah, dan makruh membelakanginya kecuali orang yang mendengar, berkata ibnul Mungdzir :
Telah di sepakati, termasuk dari sunnah menghadap kiblat ketika adzan.

• Adzan dari tempat yang tinggi, perkara ini telah di sepakati termasuk di sukai adzan dari tempat yang tinggi seperti menara masjid dan yang semisal.

• Menutup lobang telinga dengan kedua jari telunjuk ketika adzan. Jumhûr fuqahâ mengatakan disukai perkara ini.

• Hati-hati, pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa. Yaitu melafadzakan dengan memberikan jeda antara dua kalimat adzan, sehingga bisa memberikan keluasan bagi orang yang menjawab adzan.

• Memalingkan badan menyamping pada saat sampai pada dua kalimat; menyampingkan badan ke arah kanan pada kalimat : حي على الصلاة
Dan menyampingkan badan kearah kiri pada kalimat : حي على الفلاح

Telah sepakat para 'Ulama ahli fiqh menyampingkan badan ketika sampai pada dua kalimat ini.

Bersalawat kemudian berdo'a ketika selesai adzan

Ketika muadzdzin selesai mengucapkan : لا إله إلا الله Lâ ilâha illallâh, kemudian setelah itu kita bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kita katakan :
اللهم صلى على محمد
Allâhumma shalli 'alâ muhammad

Siapa yang berashalawat kepada beliau satu kali maka Allah akan balas sepuluh kali untuknya.

Kemudian kita membaca do'a ;

اللهم رب هذه الدعوة التامة، والصلاة القائمة، آت محمدا الوسيلة والفضيلة، وابعثه ومقاما محمودا الذى وعدته.

Siapa yang membaca do'a ini maka halal baginya syafâ'at Rasûlullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana sabda beliau di akhir do'a ini;

حلت له شفاعتي يوم القيامة.
Hadits riwayat bukhari, dari Jâbir bin 'Abdillah

Do'a antara waktu adzan dan iqômah.

عن أنس رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
الدعاء لا يرد بين اﻷذان واﻹقامة. رواه أبو داود والترمذي وقال : حديث حسن

Dari Anas Radhiallahu 'anhu beliau berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

Do'a tidak di tolak antara waktu adzan dan iqômah. HR. Abu Dâwud dan Tirmidzi, beliau berkata : hadits hasan

Alhamdulillahirobbil'alamin

Muhammad Rifqi
Desa Telangkah-Katingan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar