Jumat, 29 Maret 2019

Hawa nafsu yang menyesatkan


Siapa yang cinta dan benci karena hawa nafsu, berwala dan bermusuhan karena hawa nafsu, maka ia telah menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, Allah ta'ala berfirman :


أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ (23)

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkan­nya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?( QS. Al Jatsiah : 23 )

Tidak ada dibawah kolong langit ini sesembahan yang di sembah lebih besar disisi Allah daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya !


Maka semua maksiat muncul karena mendahulukan hawa nafsu daripada cinta kepada Allah dan cinta kepada apa yang dicintai Allah.

Dan bid'ah, muncul karena mendahulukan hawa nafsu daripada syareat, makanya pelaku bid'ah dinamakan AHLUL AHWÂ.

Dan Allah telah mensifati orang-orang musyrik, bahwa mereka orang-orang yang memperturutkan hawa nafsu mereka. Dalam banyak ayat, diantaranya pada surat al-Qashas : Allah subhanahu wata'ala berfirman :

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنَ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (50)

”Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah MENGIKUTI HAWA NAFSU mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun".( QS. Al-Qashas : 50. )

Maka yang wajib atas seorang mu'min adalah :
Mencintai Allah dan mencintai siapa yang dicintai Allah dari kalangan para malaikat, rasul, para nabi, shiddiqin, syuhada dan sholihin.

Makanya diantara tanda adanya halawatul iman pada diri seorang adalah : tidak mencintai seorang kecuali karena Allah.

Muhammad Rifqi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar