Senin, 18 September 2017

Oleh karenanya sembahlah Allah semata !


📜 Penjelasan ayat 21-22 dari surat al Baqarah

قال الله تعالى :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (21) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (22) }

_"Hai manusia, sembahlah Rabb kalian Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian. Karena itu, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui"._ [ QS. Al Baqarah : 21-22]

Ibnu Abbas radhiallahu anhuma mengatakan makna firman-Nya :

_"Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian"._ (Al-Baqarah: 21)

Ayat ini ditujukan kepada kedua golongan secara keseluruhan, yaitu orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Yaitu, esakanlah Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian.

di dalam ayat yang mulia di atas Allah Azza wa Jalla. menjelaskan tentang sifat uluhiyyah-Nya Yang Maha Esa, bahwa Dialah yang memberi nikmat kepada hamba-hamba-Nya dengan menciptakan mereka dari tiada ke alam wujud, lalu melimpahkan kepada mereka segala macam nikmat lahir dan batin. Allah menjadikan bagi mereka bumi sebagai hamparan buat tempat mereka tinggal, diperkokoh kestabilannya dengan gunung-gunung yang tinggi lagi besar; dan Dia telah menjadikan langit sebagai atap, hal ini sebagaimana disebutkan di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

{وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ}

_"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedangkan mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya"._ (Al-Anbiya: 32)


Lalu Allah ta'ala menurunkan air hujan dari langit bagi mereka.

Yang dimaksud dengan lafaz as-samâ [ السماء ] dalam ayat ini adalah :

awan yang datang pada waktunya di saat mereka memerlukannya. Melalui hujan, Allah menumbuhkan buat mereka berbagai macam tumbuhan yang menghasilkan banyak jenis buah, sebagaimana yang telah disaksikan. Hal tersebut sebagai rezeki buat mereka, juga buat ternak mereka, sebagaimana yang telah disebutkan dalam ayat lainnya, yaitu  firman-Nya:

{اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ}

_"Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kalian tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kalian, lalu membaguskan rupa kalian serta memberi kalian rezeki dengan sebagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhan kalian, Maha-agung Allah, Tuhan semesta alam"._ (Al-Mu’min: 64)

Makna yang dikandung ayat ini adalah : bahwa Allah adalah Yang Menciptakan, Yang memberi rezeki, Yang memiliki rumah ini serta para penghuninya, dan Yang memberi mereka rezeki. Karena itu, Dia sematalah Yang harus disembah dan tidak boleh mempersekutukan-Nya dengan selain-Nya.
sebagaimana Allah *Ingatkan* pada ayat selanjutnya :

{فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ}

_"Karena itu, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui"._ (Al-Baqarah: 22)

Karena Dia-lah yang maha memberikan berbagai karunia yang tak terhingga maka, sembahlah Dia & jangan mempersekutukan-Nya !

Di dalam Shahihain disebutkan dari Ibnu Mas'ud radhiallahunanhu mengatakan:

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ؟ قَالَ: "أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا، وهو خلقك" الحديث

Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar di sisi Allah? Beliau menjawab, "Bila kamu mengadakan sekutu bagi Allah, padahal Dialah Yang menciptakanmu".

Demikian juga yang disebutkan di dalam hadits Mu'az iben Jabal radhiallahu anhu mengatakan :

"أَتَدْرِي مَا حَقُّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ؟ أَنْ يَعْبُدُوهُ لَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا" الْحَدِيثَ

Tahukah kamu apa hak Allah yang dibebankan pada hamba-hamba-Nya?" lalu disebutkan, "Hendaklah mereka menyembah-Nya dan jangan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun,"

Di dalam hadits lain disebutkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

"لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ: مَا شَاءَ اللَّهُ وَشَاءَ فُلَانٌ، وَلَكِنْ لِيَقُلْ مَا شَاءَ اللَّهُ، ثُمَّ شَاءَ فُلَانٌ"

Jangan sekali-kali seseorang di antara kalian mengatakan, "Ini adalah yang dikehendaki oleh Allah, dan yang dikehendaki oleh si Fulan," tetapi hendaklah ia mengatakan, "Ini yang dikehendaki oleh Allah "kemudian," Ini yang dikehendaki oleh si Fulan.

Maka hal ini di antara contoh perbuatan syirik (atau mempersekutukan Allah) yaitu ucapan seseorang :
"Demi Allah dan demi hidupmu, hai Fulan, dan demi hidupku."

Juga ucapan, : "Seandainya tidak ada anjing, niscaya maling akan datang ke rumah kami tadi malam,"

atau : "Seandainya tidak ada penjaga, niscaya maling memasuki rumah kami."

Demikian pula ucapan seseorang kepada temannya, : "Ini adalah yang dikehendaki oleh Allah dan yang dikehendaki olehmu."

Juga ucapan, : "Seandainya tidak ada Allah dan si Fulan,"

semuanya itu merupakan perkataan yang menyebabkan kemusyrikan.

Di dalam hadits disebutkan bahwa ada seorang lelaki pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, "Ini adalah yang dikehendaki Allah dan yang dikehendaki olehmu." Maka beliau shallallahu alaihi wasallam. bersabda:

"أَجَعَلْتَنِي لِلَّهِ نِدًّا"

Apakah kamu menjadikan diriku sebagai tandingan Allah?

Ayat & hadits yang sedang kita bahas sebagai keterangan menunjukkan bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tiada sekutu bagi-Nya.

Jikalau sesungguhnya orang mau merenungkan semua keberadaan alam bagian bawah dan bagian atas berikut berbagai ragam bentuk, warna, watak, manfaat (kegunaan), dan peletakannya dalam posisi yang tepat, semua itu menunjukkan kekuasaan Penciptanya, kebijaksanaan-Nya, pengetahuan-Nya serta keahlian-Nya, dan kebesaran kekuasaan-Nya.

Sebagian orang Arab ketika ditanya, "Manakah bukti yang menunjukkan adanya Tuhan Yang Maha Tinggi?" Maka dia menjawab, "Subhanallah (Mahasuci Allah),
sesungguhnya kotoran unta menunjukkan adanya unta.

jejak kaki menunjukkan adanya orang yang lewat.

Langit yang memiliki bintang-bintang, bumi yang memiliki gunung-gunung serta lautan yang memiliki ombak-ombak, bukankah semua itu menunjukkan adanya Tuhan Yang Mahalembut lagi Maha Mengetahui?"

Di sebutkan oleh sebagian Ulama, "Barang siapa yang merenungkan ketinggian langit ini, keluasannya, dan semua yang ada padanya berupa bintang yang bercahaya —baik yang kecil maupun yang besar— dan bintang-bintang yang beredar pada garis edarnya serta yang tetap, niscaya semua itu memberikan kesimpulan kepadanya akan adanya Tuhan Yang Maha Pencipta. Barang siapa yang menyaksikan bagaimana bintang-bintang tersebut berputar pada dirinya sendiri setiap sehari semalam sekali putaran dalam tata surya yang maha luas itu, sedangkan masing-masing mempunyai garis edarnya sendiri; dan barang siapa yang memperhatikan lautan yang meliputi daratan dari berbagai arah, gunung-gunung yang dipancangkan di bumi agar stabil dan para penghuninya yang terdiri atas berbagai macam jenis dan bentuk serta warnanya, niscaya menyimpulkan adanya Tuhan Yang Maha Pencipta, sebagaimana yang dijelaskan di dalam firman-Nya:

{وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ * وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالأنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ}

_"Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka ragam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-bina-tang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama"._ (Fathir. 27-28)

Demikian pula sungai-sungai yang membelah dari suatu negeri ke negeri yang lain, membawa banyak manfaat. Semua yang diciptakan di muka bumi berupa bermacam-macam makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan yang berbeda-beda rasanya, dan berbagai macam bunga yang beraneka ragam warnanya, padahal tanah dan airnya sama; semua itu menunjukkan adanya Tuhan Yang Maha Pencipta dan kekuasaan serta kebijaksanaan-Nya Yang Mahabesar. Juga menunjukkan rahmat-Nya kepada semua makhluk-Nya, lemah lembut, kebajikan dan kebaikan-Nya kepada mereka; tiada sesembahan yang berhak di ibadahi selain Allah, hanya kepada-Nyalah kita bertawakal dan kembali.
Serta hanya kepada-Nya beribadah, tiada sekutu bagi-Nya & hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan.

الحمد لله رب العالمين

Tidak ada komentar:

Posting Komentar